KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Shalawat dan salam semoga
tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia menuju jalan
kebenaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini
dalam penyusunan jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, atau
pun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun sebagai acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan
informasi tentang Dinamika Negara Kebangsaan Indonesia. Serta dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan peningkatan ilmu pengetahuan kepada pembaca.
Bangkinang,
9 September 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dinamika
Indonesia sebagai suatu bangsa banyak membawa perubahan dalam berbagai aspek, yang membawa
perubahan yang sifatnya positif atau pun yang bersifat negatif. Karena pada
hakikatnya bahwa dinamika suatu bangsa itu pastilah terjadi karena zaman pun akan
terus dan selalu berkembang, sehingga setiap bangsa pastilah terpengaruh dan
terbawa dalam perubahan zaman yang
terjadi.
Namun jika kita melihat kondisi bangsa Indonesia saat
ini, Indonesia dengan potensi baik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang begitu baik
justru mengalami suatu kemunduran. Konflik-konflik masih sering terjadi dan
seperti menjadi agenda rutin bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan
pengertian dinamika negara kebangsaan Indonesia?
b. Jelaskan
sejarah dinamika negara kebangsaan Indonesia?
c. Sebutkan sembilan dinamika kehidupan
Negara bangsa Indonesia pada masa sentralisasi, khususnya pada masa orde baru?
C. Tujuan
Sebagai warga
negara Indonesia yang baik sangat pentinglah bagi kita untuk mengetahui dan
memahami dinamika negara kebangsaan Indonesia. Untuk memberikan pemahaman
itulah maka makalah ini kami sajikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dinamika kebangsaan
indonesia
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara
memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara masyarakat dengan masyarakat lain dalam sebuah negara
secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada masyarakat, semangat
kelompok masyarakat terus-menerus ada dalam masyarakat itu, oleh karena itu
masyarakat negara tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat masyarakat
yang bersangkutan dapat berubah.
B. Dinamika kebudayaan dan kebangsaan Indonesia
Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang begitu banyak, dan secara
geografis letak Indonesia berada dalam posisi yang strategis karena
berada dalam jalur perdagangan dunia. Dan di sadari atau tidak bahwa dengan
masuknya para
pedagang asing
ke Indonesia pastilah mampu membawa suatu perubahan di Indonesia.
Namun jika kita melihat kondisi bangsa Indonesia saat
ini, Indonesia dengan potensi baik sumber daya alam dan sumber daya manusia yang begitu baik
justru mengalami suatu kemunduran. Konflik-konflik masih sering terjadi dan
seperti menjadi agenda rutin bangsa Indonesia dengan adanya
gerakan pemberontakan yang terjadi di berbagai daerah. Meskipun ini bukanlah hal yang
baru bagi bangsa Indonesia, kalau kita melihat pada zaman orde lama ada berbagai macam pemberontakan gerakan
30 september, di susul oleh DI/TII, GAM, RMS, dan lainnya.
C. Sembilan
dinamika kehidupan negara bangsa Indonesia pada masa sentralisasi, khususnya
pada masa orde baru sebagai berikut:
1. Pembangunan ekonomi dalam artian
pertumbuhan ekonomi berjalan baik. Pemerintah orde baru berhasil memperbaiki
situasi ekonomi dari keterpurukan pada akhir masa orde lama, ditandai oleh
pertumbuhan ekonomi yang pesat, menaiknya pendapatan perkapita penduduk dan
menurunnya angka kemiskinan secara berarti (Penjelasan lebih jauh, baca Booth
2000).
2. Walaupun pertumbuhan ekonomi tinggi
dan angka kemiskinan menurun, pemerataan ekonomi tidak terjadi. Hal yang
terjadi adalah ketimpangan ekonomi yang besar. Terjadi ketimpangan ekonomi
antara perkotaan dengan perdesaan (Booth 2000, hal. 75-77), dan antara pulau
jawa dengan luar pulau jawa.
3. Ciri yang menonjol lain semasa
sentralisasi utamanya semasa orde baru adalah terciptanya keamanan yang kuat,
ditandai oleh beberapa hal. Pertama, konflik-konflik agraria tidak banyak terjadi
dan apabila terjadi hanya dalam waktu yang tidak lama. Akibatnya, para investor
perkebunan, pertambangan aman dari
gangguan penduduk tempatan. Kedua, konflik antara buruh dengan perusahaan juga
jarang terjadi, sehingga perusahaan aman dari gangguan buruh. Ketiga, konflik
SARA hampir tidak terjadi. Pada saat itu terkesan terjadi integrasi yang baik.
Akan tetapi, benarlah kritikan para ahli pada masa itu bahwa ketiadaan konflik
yang berarti hanyalah integrasi semu. Terbukti ketika negara lemah pada tahun
1998, konflik-konflik menjamur bak cendawan tumbuh setelah musim penghujan.
Ternyata keamanan yang tercipta pada zaman orde baru adalah situasi yang
dipaksakan dengan kekerasan yang dilakukan oleh tentara dan polisi, bukan atas
kesepakatan bersama dan dengan kesukarelaan.
4. Pada masa sentralisasi, perencanaan
pembangunan terpusat di pemerintah pusat dengan kekuatan yang lemah dari
pemerintah kabupaten/kota dan provinsi terhadap kebijakan yang dibuat.
Akibatnya, muncul kebijakan pemerintah yang tidak responsif terhadap situasi
lokalitas. Hal ini disebut oleh Schiler (2002, hal. 4), seorang ahli politik
lokal dari australia, sebagai ketidakpekaan yang tersentralisasi.
Formula-formula pembangunan semua mengalir dari pusat ke daerah-daerah. Tidak
berarti pemerintah daerah pasif, tetapi kreativitas aparatur pemerintah lokal
hanya terbatas pada implementasi kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat (Lih. Schiller 1996 dan Hidayat 2000).
5. Pada masa sentralisasi, kontrol
sosial oleh pemerintah lokal terhadap situasi lokal lemah. Kontrol pada
dasarnya berada ditangan instansi-instansi pemerintah pusat.
6. Di daerah terbuka hanya sedikit
kesempatan bagi orang-orang awam untuk mengekspresikan perasaan mereka tentang
kesenjangan kelas, agama dan etnisitas. Hal ini disebabkan oleh penyampaian
aspirasi mereka diredam dengan kekerasan oleh pemerintah.
7. Terjadi pengikisan lokalitas secara
terstruktur. Cara-cara pengelolaan kehidupan lokalitas tidak diakui dan bahkan
disingkirkan dengan strategi homogenisasi, upaya penyeragaman di seluruh
daerah. Penerapan Undang-undang Pemerintah Daerah No.5/1979 adalah salah satu
contoh penyeragaman tersebut. Diberlakukannya penyeragaman organisasi pegawai
negari (KORPRI), Karang Taruna sebagai organisasi pemuda, PKK sebagai organisasi
perempuan dan P3A sebagai organisasi petani pengguna air dengan struktur yang
sama merupakan contoh-contoh lain dari penyeragaman tersebut.
8. Ciri lain era sentralisasi yaitu,
lemahnya masyarakat sipil. Tidak ada perlawanan yang berarti dari rakyat atas
kebijakan dan perbuatan aparatur negara. Walaupun terjadi gejolak pada awal
1990an, gejolak tersebut sebentar dan tidak menggoyahkan kekuasaan pemerintah.
Sepertinya semua orang tidak peduli terhadap pemerintah. Media menjadi penyalur
informasi dari pemerintah dan organisasi masyarakat sipil tidak berkembang.
Walaupun berkembang pekerjaan mereka lebih terfokus kepada pembangunan dan
penyaluran bantuan (lih Eldrige 1999). Memakai istilah Schiller (2001), negara
pada saat itu menjadi penentu daya. Dalam situasi seperti ini, tercipta suasana
yang sangat aman bagi pemerintah.
9. Ciri yang lain adalah pekerjaan
aparatur pemerintah berkualitas rendah. Pada masa itu muncul sinyalemen bahwa
pekerjaan aparatur pemerintnah ABS (Asal Bapak Senang) yang berarti pekerjaan
dilakukan untuk memuaskan atasan bukan rakyat sebagai orang yang dilayani.
Semua orang hanya berusaha untuk menyenangkan atasan dengan melakukan apapun
termasuk apa yang disebut sebagai “menjilat” untuk menyenangkan atasan mereka.
Konsekeuensinya, kualitas pelayanan publik dan pembangunan tidak menjadi
pertimbangan utama aparatur pemerintah.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai
terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi
antara masyarakat dengan masyarakat lain dalam sebuah negara secara keseluruhan.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau
yang begitu banyak, dan secara geografis letak Indonesia berada dalam
posisi yang strategis karena berada dalam jalur perdagangan dunia. Dan di
sadari atau tidak bahwa dengan masuknya para pedagang asing
ke Indonesia pastilah mampu membawa suatu perubahan di Indonesia.
B. Saran
Dalam
penulisan makalah ini, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun kami harapkan kepada pembaca agar ke depannya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian&Pengembangan Pendidika
UNY
MGMP PKN, Team. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan.
Boyolalai:
CV Mustika Prima.
Adib.
Mohammad. Dkk. 2014. Pendidikan pancasila
dan kewarganegaraan
RESUME
Dinamika negara kebangsaan
Indonesia sebagai suatu bangsa yang banyak membawa perubahan dalam berbagai
aspek, baik perubahan yang positif maupun perubahan yang negatif. Indonesia
merupakan negara kepulauan yang jumlah pulaunya banyak dan secara geografis
letak Indonesia berada dalam jalur perdagangan dunia. Dengan masuknya para
pedagang asing ke Indonesia pastilah
mampu membawa suatu perubahan di Indonesia.
Namun jika lihat kondisi Indonesia
saat ini, Indonesia merupakan potensi sumber daya alam yang terbaik dan
sebaliknya Indonesia merupakan sumber daya manusia yang justru mengalami
kemunduran atau yang kurang baik.
TANGGAPAN
Indonesia merupakan salah satu
negara yang letaknya dijalur perdagangan dunia, dengan letak Indonesia yang
berada dalam perdagangan dunia akan membawa Indonesia semakin maju, Namun
sebaliknya Indonesia mengalami kemunduran pada sumber daya manusia.
Konflik-konflik pun terjadi dimana-mana seakan menjadi agenda rutin setiap tahun
bagi bangsa Indonesia, meskipun ini bukanlah hal yang baru bagi bangsa Indonesia.
PERTANYAAN
Bagaimana
cara pemerintah menghadapi konflik-konflik bangsa indonesia yang menjadi agenda
rutin setiap tahun bagi bangsa Indonesia?
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar
Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Pengertian
Dinamika Kebangsaan............................................................... 2
B. Dinamika
Kebudayaan................................................................................ 2
C. Sembilan
Dinamika Kehidupan Negara Bangsa Indonesia, Khususnya
Pada Masa Orde Baru.................................................................................. 3
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 6
A. Kesimpulan.................................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar