Permukaan merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup. Menurut ilmu lingkungan permukaan bumi adalah ekosistem yang sangat luas dan dapat dibedakan atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil.Didalam ekosistem terdapat interaksi antara makhluk hidup dengan alam lingkungannya.Ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan interaksi tersebut dikenal dengan istilah ekologi.
Istilah
ekologi,pada awalnya di perkenalkan oleh seorang ahli biologi jerman,yang
bernama Ernest Haekal.Menurut Haekal,ekologi berasal dari kata oikos yang
artinya rumah tangga dan logos yang beraarti pengetahuan. Jadi ekologi,adalah
ilmu pengetahuan mengenai hubungan timbale balik yang dinamis antara makhluk
hidup dengan rumah tangga lingkungannya.
Unsur atau komponen lingkungan hidup
sebagaimana telah disinggung diatas secara lebih rinci terdiri atas:
a.
Komponen lingkungan fisik(abiotic
environment)seperti tanah,batuan,dan iklim.
b.
Komponen biologi (biotic environment),seperti
tumbuhn,hewan dan jasad renik.
c.
Sumberdaya manusia dan sumberdaya batuan
sebagai hasil karya dan karsa manusia sebagai lingkunan budaya(cultural environment)
Walaupun hubungan antara manusia dan
alam lingkungannya sangat erat,tetapi para ahli berbeda pendapat terhadap pola
hubungan tersebut.Satu pihak ada yang berpendapat bahwa perilaku manusia sangat
di tentukan oleh pengaruh alam lingkungannya,tetapi pihak lain sebaliknya yaitu
justru manusia sangat dominan dalam mempengaruhi atau merubah keadaan alam.
Carl Ritter seorang ilmuwan geografi
yang menamakan aliran fisis determinis.Ia menyatakan bahwa manusia adalah
cermin dari keadaan buminya.Segala hal yang menyangkut hidup manusia ditentukan
oleh alam.Hasil karyanya adalah Die Ernkunde suatu deskripsi regional dari
seluruh dunia.
Aliran fisis determinis,didukung
oleh Friederich Ratzel (1884-1904) seorang tokoh Geografi Jerman yang
menyatakan bahwa alam(memang sangat) menentukan kehidupan manusia.Para
pendukung aliran fisis determenis selalu mengatakan bahwa keadaan alam suatu
daerah seperti cuaca,iklim,persediaan air,jenis tanah,jenis batuan,flora dan
fauna, dimana manusia itu berada akan menentukan sifat lahir dan rohaninya.
Hubungan interaksi antara manusia
dengan lingkungan alamnya berada di yakini mempengaruhi kebudayaan manusia.Oleh
karena lingkungan alam berbeda maka kebudayaan tercipta juga akan berbeda satu
dengan yang lainnya.Bronislaw Malinowski dalam Mutakin dan
Pasya(2002)Mengatakan bahwa lahirkan kebudayaan tercipta karena tuntunan
kebutuhan dasar yang direspon oleh budaya manusia.Respon budaya ini sebagai
suatu tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dialami setiap manusia semenjak
kemunculannya.
Adapun kebutuhan dasar akan mendapat
respon budaya dari setiap masyarakat, menurut Mutakin dan Pasya(2002) adalah
sebagai berikut
a.
Respon budaya terhadap kebutuhan yang
menunjang terhadap kehidupannya yang melahirkan mata pencaharian.Dari adanya
tuntunan kebutuhan lahirlah mata pencaharian yang paling sederhana yaitu
berburu dan meramu,pertanian lahan kering,pertanian lahan basah, dan perikanan
yaitu nelayan.
b.
Kebutuhan dasar kedua menyangkut
keinginan untuk melanjutkan keturunan yang pada dasarnya terjadi pada
manusia,tetapi di setiap masyarakat
menanggapinya dengan perkawinan yang di sesuaikan denagn nilai norma dan
yang berlaku beserta system kekerabatannya.
c.
Kondisi alam di berbagai belahan bumi
walaupun umum nampaknya sama, tetapi setiap masyarakat yang berbeda di berbagai
daerah dan kebudayaannya akan menanggapi lingkungannya sendiri baik yang berada
di tepi pantai ,dataran rendah, maupun pengunungan,bahkan mereka yang berada di
daerah yang curah hujannya yang tinggi atau di daerah yang curah hujannya
rendah atau daerah yang memiliki suhu udara yang tinggi atau di daerah yang
suhunya rendah.
d.
Manusia tidak akan selamanya terhindar
dan kecelakaan yang mungkin menimpanya,karena itu mereka harus menjaga
keselamtannya sendiri.
e.
Setiap manusia semenjak dilahirkan
sampai menjadi dewasa mengalami pertumbuhan, setiap pertumbuhannya memerlukan
pendidikan dan latihan yang sesuai dengan perkembangan kejiwaannya.
f.
Selanjutnya setiap masyarakat memiliki
cara tersendiri untuk menjadi sehat, baik dalam hal mengolah makanan,kebersihan
ingkungan,ataupun pengetahuan,tentang pengobatan.Dengan demikian,bahwa setiap
masyarakat akan menanggapi kebutuhan untuk shat sebagai suatu pengetahuan yang
mungkin tidak dimiliki oleh masyarakat lain.
Kebutuhan yang dapat respon budaya
dan setiap masyarakat tidak lepas dan kondisi lingkungan alam dimana setiap
masyarakat berada, karena setiap kebutuhan tersebut akan selalu dihadapkan pada
lingkungan sekitarnya.Hal ini sejalan dengan perkembangan budaya pada setiap
masyarakat yang bersangkutan.Demikianlah adanya fenomena alam sosial dan
manusia yang memunculkan kebudayaan yang berbeda-beda antara masyarakat yang
satu dengan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachim,I.1986.Geografi
Latar Belakang Pemikiran dan Metode.Bandung.Penerbit
Bina Budhaya
Bintarto,R
dan Hadisurmarno,S.1987.Metode Analisa
Geografi.Jakarta.LP3ES
Bintarto,R.1987.Urbanisasi dan permasalahannya.Jakarta.Ghalia
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar